JAMASAN/PERMANDIAN PUSAKA
Menjamas pusaka adalah proses memandikan/membersihkan pusaka dengan maksud untuk merawat dan menjaga pusaka supaya tetap bebas dari karat sehingga terjaga dari kerusakan. Proses menjamas/merawat pusaka ini dimulai dari proses membersihkan dari karat / mutih, mewarangi, hingga meminyaki dan memberi wewangian pada pusaka. Keseluruhan proses ini disebut proses Jamasan Pusaka. Dan yang terpenting dari seluruh proses ini adalah sikap batin kita yang harus menghormati dan sama sekali tidak meremehkan. Hal tersebut merupakan penghormatan kita atas kerja sang empu pembuat pusaka dan atas berkah Tuhan yang diberikan pada pusaka tersebut.
SESAJI UNTUK PUSAKA
Katakan dengan bahasa bunga
Dalam upacara2 jamasan, upacara keris atau yang lain di jaman dulu aslinya dilengkapi dengan sesaji yang terdiri dari bermacam macam ubo-rampe. cara ini sudah mulai ditinggalkan karena ini dianggap bertentangan dengan ajaran agama dianggap memberi makan m...akhluk halus dan lain lain yang sungguh bagi kita (yang sadar) hal itu merupakan penghinaan besar bagi peradaban tinggi yg sudah dijalankan ribuan tahun sebelum dasar dari anggapan2 keliru itu muncul di muka bumi. dengan kata lain bisa kita katakan itu adalah penistaan keyakinan pada budaya leluhur, sepantasnyalah kita prihatin. Di bawah ini disampaikan analogi untuk membantu memahami apa sebenarnya sesaji. Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis dan pada dasarnya si gadis juga menunggu sang pemuda menyatakan cintanya. bagi sang pemuda menyatakannya dengan kata2 perlu keberanian, perlu persiapan mental siapa tahu ditolak,siapa tahu diterima. Dua reaksi itu sama sama memerlukan persiapan mental untuk menerimanya. sehingga kalau tak cukup kuat ia tak akan mampu menyuarakan dengan kata kata ketika sudah berhadapan. padahal ia tak tahu seorang gadis yg juga mengharap ia dengan perwira menyatakan dengan satu dan lain cara. Maka, dengan sekuntum bunga yg indah mungkin mawar atau apalah ia letakkan sekuntum bunga itu dimeja tempat si gadis biasa berada atau ia berikan saja tanpa mengucapkan kata kata. dan bunga itu mungkin disimpan oleh si gadis dalam jambangan diletakkan di kamar atau di tempat yg ia sering berada. cukup dengan bunga saja tanpa harus berkata kata. Saat si gadis berada di ruangan itu memandang bunga itu mencium aroma wanginya yg membahana atau hanya sekedar menyadari keberadaan bunga itu maka ia tak akan lupa siapa yg menyampaikan bunga itu. Tanpa kata apapun yg menyertai bunga itu si gadis sudah tentu tahu apa maksud si pemuda dengan bunga itu. Bahwa bunga itu adalah ungkapan rasa cintanya pada si gadis. Contoh ini adalah antara manusia dengan manusia ada bahasa yang bisa menyampaikan maksud dengan jelas tanpa kata kata, apalagi dengan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu, Yang Maha Kasih Sayang. Seperti itulah analogi sesaji yg kita haturkan pada yang maha kuasa, yg maha pengasih karena tanpa kata apapun sesaji mempunyai makna2 filosofis. Setiap potong ubo rampe mengandung sebuah makna yg disampaikan, kita manusia sangat mengharap kasih sayang dari BELIAUNya sedang BELIAU juga Maha Penyayang dan menyayangi kita semua manusia. Beliau ingin yang baik baik untuk kita manusia. Dengan keyakinan dan pemahaman akan makna2 filsafat dari sesaji kita menyampaikan apa-apa yg ingin kita sampaikan tak perlu dengan kata-kata yg diulang-ulang, tak perlu pura-pura menangis, yang penting hati kita tulus dan itu tidak mungkin tidak sudah pasti diterima dan dimengerti oleh Nya yang Maha Tahu, Yang Maha Kasih Sayang, dan Maha Kuasa. ~ Yen manungsa bisa tanggap ing sasmita saka landheping pangrasa, apa maneh Gusti Kang Maha Wikan, pasti wus mikani saobah polahing krenteg mujud rasaning titah sanadyan tanpa micara ~ (Kalau manusia dengan ketajaman perasaannya dapat tanggap terhadap isyarat orang lain, apalagi Tuhan yang Maha Tahu pasti juga tahu segala geraknya kemauan dan perasaan makhluk-Nya walupun tanpa bicara).
MENILAI AURA / YONI SEBUAH PUSAKA
Keris = dipandang sebagai penguat diri, kadang untuk menambah kewibawaan atau menambah kesaktian. Jadi dianggap bertuah dengan segala kemampuan dan juga larangannya. Magic yang keluar dari aura keris, banyak orang yang menyebutnya sebagai ilmu hipnotis atau daya saran, bagi manusia atau hewan dapat juga berpengaruh oleh daya saran tersebut. Sehingga apapun yang disugestikan oleh seorang hipnotisur akan mempengaruhi jalan pikirannya.
Berdasarkan ilmu perkerisan, bisa disimpulkan, bahwa para empu zaman dulu adalah seorang pakar ahli bathin, sehingga mereka mampu menciptakan sebilah keris dengan memasukkan ilmu aji atau postipnotis pada tiap tempaannya sehingga serat keris itu jadi mempunyai suatu daya magic yang sangat besar pengaruhnya.
Berdasarkan hasil penelitian para psikologi tersebut. Keris menjadi suatu kepercayaan dan kebanggaan si pemegang karena tuahnya, bahkan dari situ pula sugesti orang akan terpanggil. Seperti keris bisa berwujud manusia serem, berubah seekor naga dan lain-lain.
Konon permulaan keris terjadi di zaman pewayangan. Dalam prasejarah mengatakan para dewa membuatnya untuk para manusia bumi yang membutuhkan. Sebut saja keluarga Bharata. Baik itu dari kelompok Astina atau kalangan Pandawa. Tentunya mereka harus melalui ritual yang cukup lama sehingga para dewa mereka kasihan dan akhirnya memberi pusaka tersebut.
Namun dalam perang Bharatayuda, keris pemberian dewa banyak yang hilang, diantaranya, Sang Yuyu Rumpung (berbentuk lurus), Sang Pasopati (berbentuk lurus), Sang Bango Dolog (berluk 3), Sang Bakung (berluk 5), Sang Balebang (berluk 11), Sang Keracan (berluk 10) dan masih banyak yang lainnya.
Sehingga pada zaman Majapahit yang pertama, sang raja memerintahkan kepada seluruh empu sakti madraguna untuk membuat keris yang mirip dengan beberapa keris pembuatan para dewa dan dengan kepandaian mereka semua. Akhirnya terlahir juga bentuk keris yang sangat mumpuni sebagai pegangan para raja zaman itu.
Berdasarkan ilmu perkerisan, bisa disimpulkan, bahwa para empu zaman dulu adalah seorang pakar ahli bathin, sehingga mereka mampu menciptakan sebilah keris dengan memasukkan ilmu aji atau postipnotis pada tiap tempaannya sehingga serat keris itu jadi mempunyai suatu daya magic yang sangat besar pengaruhnya.
Berdasarkan hasil penelitian para psikologi tersebut. Keris menjadi suatu kepercayaan dan kebanggaan si pemegang karena tuahnya, bahkan dari situ pula sugesti orang akan terpanggil. Seperti keris bisa berwujud manusia serem, berubah seekor naga dan lain-lain.
Konon permulaan keris terjadi di zaman pewayangan. Dalam prasejarah mengatakan para dewa membuatnya untuk para manusia bumi yang membutuhkan. Sebut saja keluarga Bharata. Baik itu dari kelompok Astina atau kalangan Pandawa. Tentunya mereka harus melalui ritual yang cukup lama sehingga para dewa mereka kasihan dan akhirnya memberi pusaka tersebut.
Namun dalam perang Bharatayuda, keris pemberian dewa banyak yang hilang, diantaranya, Sang Yuyu Rumpung (berbentuk lurus), Sang Pasopati (berbentuk lurus), Sang Bango Dolog (berluk 3), Sang Bakung (berluk 5), Sang Balebang (berluk 11), Sang Keracan (berluk 10) dan masih banyak yang lainnya.
Sehingga pada zaman Majapahit yang pertama, sang raja memerintahkan kepada seluruh empu sakti madraguna untuk membuat keris yang mirip dengan beberapa keris pembuatan para dewa dan dengan kepandaian mereka semua. Akhirnya terlahir juga bentuk keris yang sangat mumpuni sebagai pegangan para raja zaman itu.
Cara Mendaftarkan Pusaka
Apabila Anda memiliki Pusaka apapun bentuknya dan berapa pun jumlahnya dan ingin mendapatkan pelayanan Jamasan melalui kami, maka segeralah Anda daftarkan Pusaka-pusaka Anda dengan mengklick gambar di samping kanan ini atau bisa juga Klick Di SINI. Pastikan Anda mengisi formulir isian secara benar sehingga kami bisa bekerja maksimal.
Untuk PENGUMPULAN pusaka yang akan dimandikan di acara tersebut harap sudah dikirim/dikumpulkan di tempat Sekretariat Pendaftaran JAMASAN PUSAKA Jl. Manukan Subur V / 33 Surabaya, paling lambat hari MINGGU, tgl 10 Nopember 2013.
Untuk PENGUMPULAN pusaka yang akan dimandikan di acara tersebut harap sudah dikirim/dikumpulkan di tempat Sekretariat Pendaftaran JAMASAN PUSAKA Jl. Manukan Subur V / 33 Surabaya, paling lambat hari MINGGU, tgl 10 Nopember 2013.